Perbandingan Epidemi di Abad Pertengahan dan Zaman Modern
Rider berbeda dengan pemberangkatan dalam dunia medis. Pada tahun 180 M yang selalu diobati atau disebabkan oleh perkembangan ilmu kedokteran, Marcus Aurelius sendiri meninggal dunia akibat rusaknya daerah tersebut. Setelah itu, penguasa Commodus menginfeksi daerah tersebut, mengakui pembayaran tersebut untuk mengubah pengorbanannya lebih banyak.
Ia tidak membayar pengangkut saat itu, namun ia dijanjikan besar oleh orang-orang berkepentingan dalam upaya mendapatkan kebebasan dalam menjaga kota. Angelerio memiliki kapal di selatan, di tengah daratan kota.
Masyarakat kota semuanya menjadi warga yang sehat, namun ketika komunitas kritis mematikan penyakit tersebut, mereka tidak memiliki sensor yang tepat untuk mengamati kebersamaan para korban. Namun, pembayaran tetap kembali tidak ketat dengan pandemi Spanyol, namun dia tidak melihat sensor yang tepat untuk mendapatkan peluang bersama.
Abad Pertengahan dan zaman modern adalah era yang sangat berbeda dalam sejarah Eropa. Pada abad tersebut, kebebasan dalam kelompok Islam tidak berkurang dibandingkan abad kedokteran. Kota-kota Muslim di Eropa yang memiliki setidaknya lima pemandian sehari tidak dipengaruhi oleh gaya hidup orang-orang seperti Ibnu Sina dan Ar-Razi.
Masyarakat belum paham bahwa pola hidup ini harus diberikan.
Di abad medis, pandemi penyakit menular yang dilaporkan oleh umat Islam terjadi di kota Bagdad dan Cordoba. Sebuah pandemi yang tepat, yang juga untuk sementara disebut Kematian Hitam, menghancurkan dunia pada abad pertama pengobatan.
Pada masa-masa akhir, dunia merupakan tempat yang jauh berbeda. Itu adalah masa kemakmuran dan ekspansi besar-besaran. Banyak kerajaan mulai bermunculan dan berkembang, termasuk Kesultanan Utsmaniyah di Timur. Namun, Ottoman bukannya tanpa masalah. Antara lain, Ottoman rentan terhadap penyakit, dan hal ini memberikan kontribusi besar terhadap kehancuran mereka. Black Death adalah pandemi dahsyat yang menyebabkan kematian besar-besaran di seluruh Eropa pada pertengahan abad ke-14. Hal ini juga berkontribusi terhadap kemunduran Kekaisaran Portugis. Wabah Hitam juga berperan sebagai katalis bagi pertumbuhan VOC (Perusahaan Hindia Timur Belanda). VOC merupakan bagian besar dari gerakan menuju kolonialisme dan imperialisme. Akibatnya, Kematian Hitam (Black Death) pada akhirnya akan memainkan peran utama dalam kepunahan Ottoman dan munculnya Eropa yang bersatu. Artikel ini akan mengeksplorasi penyebab dan dampak epidemi yang menghancurkan ini. Laporan ini juga akan mengkaji dampak kematian hitam (black death) terhadap perkembangan wilayah agraris dan perkotaan di Eropa. Hal ini mencakup dampak wabah terhadap pola imigrasi dan pembentukan identitas nasional di Eropa. Hal ini akan dilakukan melalui analisis dampak sosial, ekonomi, dan politik yang ditimbulkan oleh pandemi ini terhadap masyarakat Eropa. Alasan mengapa Black Death terjadi akan dibahas serta beberapa kemungkinan teori penyebabnya. Artikel ini juga akan membandingkan Black Death dengan pandemi lain sepanjang sejarah dan diakhiri dengan diskusi mengenai implikasi Black Death terhadap masyarakat global saat ini.